Skip to main content

TEHNIK DASAR PEMBAGIAN DI KELAS AWAL SD

E. TEHNIK BAGI KURUNG
Pembelajaran matematika utamanya adalah pembagian di kelas awal adalah sangat menentukan bagi pembelajaran pembagian pada kelas selanjutnya. Sebab sering penulis menemukan siswa kelas VI tidak dapat melakukan operasi pembagian secara benar. Hal tersebut disebabkan oleh siswa secara simultan dijejali oleh tehnik pembentuk konsep yang justru tidak ada pada konsepsi siswa sebelumnya. Seperti yang diutarakan oleh para pakar pendidikan yang dimotori Piaget bahwa tahapan pra konsepsi harus sudah ada sebelum menanamkan konsep baru sehingga stuktur konsep siswa akan terbentuk.
Seperti kebanyakan dari kita bahwa menganggap bahwa tehnik pembagian yang selama ini kita ajarkan pada siswa pada awalnya langsung kepada tehnik pembagian bagi kurung yang selama ini kita kenal dan pergunakan pada saat pembelajaran di kelas. Yaitu :










7 7 7 72 72 72
2 144 2 144 2 144 2 144 2 144 2 144 2 144
14 14 14 14 14
4 4 4 4
4 4 4
0 0
7
7
7
72
72
72

2 144 2 144 2 144 2 144 2 144 2 144 2 144
14
14
14
14
14

4 4 4 4
4
4
4

0 0




Pembagian seperti di atas sangat sulit untuk mencari alat peraga untuk memvisualisasikan sehingga masuk ke ranah konsepsi siswa . Benda apa yang sekirannya dapat dimanipulasi untuk menggambarkan hal tersebut ? Tentu kita akan berfikir keras bukan ? Pada kesempatan baik ini penulis akan mengistilahkan proses pembagian seperti di atas adalah system bagi kurung tipe II, karna tahapan seperti di atas adalah system cepat yang akan berguna saat berada pada tahapan lanjut yaitu kelas V dan VI.
Cobalah kita bandingkan dengan tahapan pembagian berikut ini !
50 50 50 50 50 50
20 20 20 20 20



2
2

2








72

2 144 2 144 2 144 2 144 2 144 2 144 2 144
100 100
100
100
100
100

44 44 44 44 44
40 40
40 40

4 4
4
4 4
0


Dari langkah pembagian tipe I di atas kita dapat melihat langkah yang agak panjang dari sebelumnya yaitu pembagian tipe II. Akan tetapi melalui langkah pembagian tersebut kita dapat memanipulasi benda konkrit sehingga dapat digunakan pada kelas rendah guna menanamkan konsep pembagian yang lebih bermakna.
Berikut ilustrasi manipulasi tersebut.
- Angka 144 adalah bilangan yang akan di bagi 2, kita dapat mendemonstrasikan kepada siswa berupa bend konkrit yang jumlahnya 144 yang akan di bagi 2.
- Langkah selanjutnya adalah benda yang akan dibagi tersebut dibagi secara merata kepada 2 orang sebanyak masing-masing 50 buah
- Sehingga benda yang dibagi tersebut sekarang bersisa 44 buah.
- Sisa benda ( 44 ) tersebut kemudian dibagi lagi kepada 2 orang secara sama dimana masing-masing mendapat bagian 20.
- Langkah berikutnya adalah sisa benda saat ini adalah 4 yang masih dapat dibagi 2 lagi.
- Sehingga mendapatkan hasil 2 buah, dimana benda yang tadinya sebanyak 144 buah tadi sudah habis.
- Akhirnya masing masing orang mendapat 72 buah benda dengan cara menjumlahkan hasil dari tahapan pembagian sebelumnya.

Dalam hal ini hasil bagi setiap tahapan pembagian tidak harus adalah 50, siswa dapat mengisinya dengan angka lain misalnya adalah 60 sehingga perhitungannya menjadi :
60 60 60 60 60 60
12 12 20 20 20






2








72

2 144 2 144 2 144 2 144 2 144 2 144 2 144
120 120
120
120
120
120

24 24 24 24 24
24 24
24 24

0
0

Tehnik pembagian seperti di atas dapat dimodifikasi dengan berbagai macam angka sesuai selera siswa. Apabila setiap perhitungan permulaan pengenalan konsep pembagian di awali dengan manipulasi media konkrit seperti batu, kelereng atau lidi maka pemahaman konsep siswa tentang pembagian akan sangat melekat.
Apabila pemahaman siswa tentang pembagian sudah mendekati sempurna maka dapat dilanjutkan dengan tahapan mengajarkan tehnik pembagian tingkat lanjut (advance/ pembagian tipe II). Biasanya hal tersebut dilakukan di kelas V dan VI dengan pertimbangan prakonsepsi tentang pembagian sudah ada sehingga kita hanya menyempurnakannya dengan tehnik berhitung pembagian secara cepat dengan tehnik pembagian tipe II.

Comments

Popular posts from this blog

Soal Latihan Kelas I 30/03/2020

Status darurat Covid 19 yang telah mengancam dan memakan korban jiwa, membawa dampak kepada kalian akan tetap belajar di rumah beberapa minggu ke depan, sambil menunggu keadaan menjadi lebih baik. Sebagai selingan dalam mengisi kegiatan belajar di rumah berikut kembali dihadirkan soal-soal yang dapat kalian jawab melalui HP.  Tapi ingat, belajarlah dulu tentang materi pelajarannya, baru jawab soal-soalnya. Jika skornya belum memuaskan, silahkan pelajari lagi materinya dan kembali jawab soalnya. Kalau kalian menemukan masalah, bisa hubungi guru kelas atau mata pelajaran kalian masing-masing. Sambil belajar di rumah, ingat jaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan, jaga jarak dengan orang yang sakit, makan dan istirahat yang cukup, rajinlah berolahraga setiap sore, selalu berdoa, rajinlah membantu orang tua kalian, isi jurnal harian kalian, jangan keluar rumah, jangan lupa selalu membuat foto atau video kegiatan kalian di rumah dan kirimkan ke guru kelas atau mata pelajaran ...

KARAKTERISTIK ANAK SD

Anak SD merupakan anak dengan katagori banyak mengalami perubahan yang sangat drastis baik mental maupun fisik. Usia anak SD yang berkisar antara 6 – 12 tahun menurut Seifert dan Haffung memiliki tiga jenis perkembangan : 1. Perkembangan Fisik Hal tersebut mencakup pertumbuhan biologis misalnya pertumbuhan otak, otot dan tulang. Pada usia 10 tahun baik lai-laki maupun perempuan tinggi dan berat badannya bertambah kurang lebih 3,5 kg. Namun setelah usia remaja yaitu 12 -13 tahun anak perempuan berkembang lebig cepat dari pada laki-laki, Sumantri dkk (2005). 2. Perkembangan Kognitif Hal tersebut mencakup perubahan – perubahan dalam perkembangan pola fikir.Perkembangan kognitif seperti dijelaskan oleh Jean Piaget dapat dijelaskan berdasarkan tiga pendekatan perkembangan yaitu : a. Tahapan Pra Oprasional b. Tahapan Oprasional Konkrit c. Tahapan Oprasional Formal 3. Perkembangan Psikososial Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan dan perubahan emosi individu. Seperti dijelaskan ole...