Skip to main content

TIPS MENULIS JUDUL PTK

Saya baru saja selesai mengikuti Diklat Nasional 32 jam Pendidikan dan Pelatihan Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Mingguan Koran Pendidikan.

Dari sekian kali saya mengikuti diklat rasanya baru kali ini saya merasa pas dengan penjelasan yang diberikan oleh Bapak H Mulyadi HP. Hanya dengan waktu dua setengah jam PTK BAB I di bahas tuntas. Sekiranya anda punya waktu jangan lewatkan posting berikut ini !


Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu kegiatan pengembangan profesi yang dapat dilakukan oleh guru. Selain kegiatan pengembangan profesi lain yang juga dapat dilakukan seperti :
1. Melaksanakan kegiatan karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan
2. Menemukan teknologi tepat guna dalam bidang pendidikan
3. Membuat alat peraga
4. Menciptakan karya seni
5. Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulm

Pembuatan PTK diawali dengan menemkan masalah nyata yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tugas, fungsi, pokok pekerjaannya. Masalah tersebut adalah kesenjangan antara harapan guru terhadap proses pembelajaran yang bermuara pada hasil belajar tetapi kenyataan proses dan hasil belajar yang tidak sesuai dengan harapan guru. Masalah siswa yang dapat diteliti adalah :
  1. Proses pembelajaran yang berkaitan dengan keaktifan bertanya, mengangkat tangan, kemauan siswa menjawab pertanyaan guru dan lain-lain.
  2. Hasil belajar Siswa yang berkaitan dengan nilai hasil belajar

Kita dapat mengambil satu masalah tersebut atau kedua-duanya.

Ciri-ciri masalah adalah
  1. Mengandung variable bebas (X) yaitu sesuatu yang dapat berubah atau diubah, contohnya adalah tindakan yang akan dilakuakn oleh guru berupa metode, media pendekatan atau yang lainnya.
  2. Mengandung variable terikat (Y) variable pada pada masalah pokok , yaitu masalah siswa berupa proses dan hasil belajar.
Sehingga variable ada dua yaitu :
  1. Variable bebas (X) berupa tindakan oleh guru
  2. Variable terikat (Y) berupa hasil yang akan dirasakan siswa oleh tindakan guru yaitu pada proses pembelajaran dan hasil belajar.
Sehingga kita dapat menyusun judul PTK tersebut dengan mengkombinasikan beberapa veriable di atas.

Yaitu :
"Penggunaan Metode X untuk meningkatkan Y"

Jika kita ingin meneliti proses belajar dan hasil belajarnya maka judulnya menjadi
"Penggunaan Metode X untuk meningkatkan Y1 dan Y2"

Contohnya :
Penggunaan Metode Bermain untuk Meningkatkan Kemauan Bertanya dan Hasil Belajar Siswa Semester I Kelas III SD Negeri 1 Seraya Barat Karangasem Bali.

Atau

Upaya Meningkatkan Kemauan Bertanya dan Hasil Belajar melalui Metode Bermain pada Siswa Semester I Kelas III SD Negeri 1 Seraya Barat Karangasem Bali

Demikian dulu rekan rekan Creative Teacher Corner Blog. Semoga ada manfaatnya. Tapi ingat artikel ini akan berlanjut.



Comments

Hulo friend, If you are creative teacher Please give a comment to this articles !

Popular posts from this blog

SOAL-SOAL LATIHAN SISWA BELAJAR DI RUMAH

Selamat Pagi, Bapak/Ibu orang tua siswa SDN 7 Subagan, untuk proses kegiatan belajar di rumah, silahkan dampingi anak Bapak/Ibu untuk belajar dengan menyelesaikan soal-soal di bawah ini. Ingat juga menjaga kesehatan kita dan anak-anak kita. Semoga kita selalu dalam lindungannya. Soal uang lain juga dapat di lihat pada link di bawaah ini ! Selamat Bekerja ! +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ SOAL-SOAL LATIHAN BELAJAR DI RUMAH LANJUTAN PERTAMA SOAL-SOAL UNTUK BELAJAR DI RUMAH SOAL-SOAL KELAS II DAN KELAS III SOAL-SOAL KELAS IV LANJUTAN SOAL-SOAL CAMPURAN LATIHAN SOAL-SOAL KELAS IV LATIHAN SOAL-SOAL UJIAN LATIHAN SOAL-SOAL UJIAN LANJUTAN ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ 11. Belajar di rumah ke-11 IPS http://gg.gg/kelas-1-ips 10. Latihan ke -10 http://gg.gg/PH-PLH-kls-1 Kata kunci: juju056 9.latihan ke -9 http://gg.gg/PPKn-kls-1 8. Lathan ke-8 Matematika http://gg.gg

PEMBELAJARAN IPA SECARA HOLISTIK

I. PENDAHULUAN Pola konservativisme selalu menjadi hantu dalam ranah apapun dan dalam ruang lingkup pembicaraan apapun. Konservatifisme memandang bahwa apa yang telah ada adalah selalu yang terbaik dari yang baru. Hal tersebut terjadi di segala bidang. Termasuk dalam bidang pendidikan utamanya pemikiran tentang pola pembelajaran di sekolah. Kita kadang-kadang telah mengedepankan ego dibanding menerima suatu perubahan yang kreatif dan knstruktif. Permasalahan tersebut bukannya tidak kita sadari akan tetapi karna kita belum berhasil keluar dari konteks ego itu sendiri. Sebagai manusia sekiranya semua sependapat bahwa kita sebagai guru selalu kesulitan berfikir kreatif dan keluar dari konteks ego tersebut sehingga memerlukan beberapa latihan mental agar terbiasa dengan perubahan yang senantiasa menghampiri kita. Demikian halnya dengan saat kita membelajarkan IPA di SD. Barangkali semua juga sepakat bahwa kita sudah tahu berbagai jenis metode dan media sudah t