Skip to main content

LAPORAN BIBINGAN TEKNIS UJIAN NASIAONAL REGIAONAL DENPASAR


Penilaian hasil belajar merupakan proses pengumpulan informasi/data tentang capaian
belajar peserta didik. Penilaian dapat dilakukan oleh Pendidik, Satuan Pendidikan, dan Pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar. Penilain hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu Satuan Pendidikan dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN) dan/atau bentuk lain dalam rangka pengendalian mutu pendidikan.
Tahun 2020 sesuai dengan Kebijakan Merdeka Belajar, pelaksanaan USBN akan diganti dengan ujian (assesmen) yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan. Dimana ujian tersebut dapat dilaksanakan dalam bentuk tes tertulis dan atau bentuk penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya tulis dan sebagainya). Dengan begitu, guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar siswa.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudyaan Nomor 43 Tahun 2019, ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan merupakan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan yang bertujuan untuk menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Adapun bentuk ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan berupa portofolio, penugasan, tes tertulis, dan/atau bentuk kegiatan lain yang ditetapkan satuan pendidikan sesuai dengan kompetensi yang diukur berdasarkan standar nasional pendidikan.
Menindaklanjuti kegiatan tersebut, Direktorat Sekolah Dasar melakukan Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Ujian Sekolah untuk menyiapkan pelaksanaan Ujian Sekolah berdasarkan Kebijakan Merdeka Belajar, diharapkan melalui kegiatan tersebut pendidik memahami dan mampu mengembangkan substansi dan model ujian sekolah. Selain itu soal yang dibuat dapat dijadikan sebagai instrument yang valid dan objektif dalam mengukur hasil belajar siswa.

Laporan Bimtek secara lengkap dapat di unduh di sini !


Sharing Seijin
Peserta Bimbingan Teknis Ujian Nasional SD Regional Denpasar
Ida Bagus Gede Eka Putrawan, S.Pd, M.Pd

Comments

Popular posts from this blog

SOAL-SOAL LATIHAN SISWA BELAJAR DI RUMAH

Selamat Pagi, Bapak/Ibu orang tua siswa SDN 7 Subagan, untuk proses kegiatan belajar di rumah, silahkan dampingi anak Bapak/Ibu untuk belajar dengan menyelesaikan soal-soal di bawah ini. Ingat juga menjaga kesehatan kita dan anak-anak kita. Semoga kita selalu dalam lindungannya. Soal uang lain juga dapat di lihat pada link di bawaah ini ! Selamat Bekerja ! +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ SOAL-SOAL LATIHAN BELAJAR DI RUMAH LANJUTAN PERTAMA SOAL-SOAL UNTUK BELAJAR DI RUMAH SOAL-SOAL KELAS II DAN KELAS III SOAL-SOAL KELAS IV LANJUTAN SOAL-SOAL CAMPURAN LATIHAN SOAL-SOAL KELAS IV LATIHAN SOAL-SOAL UJIAN LATIHAN SOAL-SOAL UJIAN LANJUTAN ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ 11. Belajar di rumah ke-11 IPS http://gg.gg/kelas-1-ips 10. Latihan ke -10 http://gg.gg/PH-PLH-kls-1 Kata kunci: juju056 9.latihan ke -9 http://gg.gg/PPKn-kls-1 8. Lathan ke-8 Matematika http://gg.gg

PEMBELAJARAN IPA SECARA HOLISTIK

I. PENDAHULUAN Pola konservativisme selalu menjadi hantu dalam ranah apapun dan dalam ruang lingkup pembicaraan apapun. Konservatifisme memandang bahwa apa yang telah ada adalah selalu yang terbaik dari yang baru. Hal tersebut terjadi di segala bidang. Termasuk dalam bidang pendidikan utamanya pemikiran tentang pola pembelajaran di sekolah. Kita kadang-kadang telah mengedepankan ego dibanding menerima suatu perubahan yang kreatif dan knstruktif. Permasalahan tersebut bukannya tidak kita sadari akan tetapi karna kita belum berhasil keluar dari konteks ego itu sendiri. Sebagai manusia sekiranya semua sependapat bahwa kita sebagai guru selalu kesulitan berfikir kreatif dan keluar dari konteks ego tersebut sehingga memerlukan beberapa latihan mental agar terbiasa dengan perubahan yang senantiasa menghampiri kita. Demikian halnya dengan saat kita membelajarkan IPA di SD. Barangkali semua juga sepakat bahwa kita sudah tahu berbagai jenis metode dan media sudah t

WORKSHOP PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWER POINT UNTUK GURU-GURU SD DI KARANGASEM

  A.                 LATAR BELAKANG Peningkatan kualitas guru tak lepas dari meningkatnya kompetensi guru. Meningkatnya kompetensi guru juga ditunjang oleh meningkatnya wawasan guru dalam memahami berbagai metodelogi pendidikan dan media pendidikan. Kemampuan guru dalam menguasai cara penggunaan beberapa aplikasi komputer dalam pembuatan media pembelajaran untuk mendukung dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru. Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru diatur pada Permendiknas No. 35 tahun 2010 dimana kenaikan pangkat dari guru pertama ke guru muda harus menyertakan bukti fisik terkait kegiatan PKB yang dikatagorikan dalam unsur utama. Dimana komposisi unsur utama terdiri dari kegiatan PKG sebesar 90% dan PKB sebesar 10%. Kegiatan PKB guru dapat berupa karya inovasi guru, publikasi ilmiah, karya ilmiah popular, karya seni dan media pembelajaran. Aspek bukti fisik yang sangat melekat dengan tugas dan funsi utama guru adalah media pembelajaran. Media pembelajaran