Skip to main content

PENGOLAHAN NILAI SISWA MENJADI RAPOR SECARA OTOMATIS

Kemarin saya sudah menjelaaskan tentang penggunaan formula =countif(). Nah sekarang penulis mencoba menjelaskan tentang penggunaan gabungan dari beberapa formula. Biasanya hal ini berguna jika kita ingin mengolah data dengan beberapa fungsi sekaligus. Contoh yang kontekstual bagi guru adalah saat kita ingin mengolah nilai mentah menjadi nilai rapot yang sudah jadi. Lengkap analisa naik kelas maupun tidak naik kelas. Secara bertahap berikut akan penulis jelaskan. Memang lumayan panjang tetapi dengan langsung mencoba saya kira Bapak/Ibu akan cepat memahaminya.

1. Pembuatan Tabel Input Data

Pada kegiatan ini kita membuat table yang akan digunakan untuk mengimput data sekaligus mengolahnya. Tabel tersebut hendaknya disesuaikan dengan keperluan. Seperti contohnya pada penilaian di SD digunakan model table seperti berikut ini.

Table daftar nilai




2. Pengolahan Data Antar Muka

Pada kegiatan sebelumnya kita sudah mengolah data dengan perhitungan penjumlahan hingga merata-ratakan. Selanjutnya kita akan mengolah data tersebut agar muncul pada data leger.

Sehingga kita perlu membuat tabel leger seperti contoh di bawah ini :




Pada masing-masing sel pada table leger sebaiknya memiliki link ke sell pada table daftar nilai, sehingga input nilai pada daftar nilai akan otomatis diolah pada table leger.




3. Rapot Otomatis

Pekerjaan guru tidak hanya mengolah nilai mentah menjadi nilai matang dalam bentuk rapor siswa,tetapi masih banyak lagi pekerjaan yang lain yang kalau tidak tuntas siap saja untuk mendapat teguran. Sehingga kita memerlukan tehnik agar pekerjaan kita menjadi lebih ringan. Rapot otomatis ini di awali dengan membuat table rapot seperti gambar di bawah ini .


 

Selanjutnya Sel nilai mata pelajaran yang ada di rapot kita buatkan formula link. Memang agak repot awalnya kita harus membuat link satu persatu secara manual tetapi tatkala kita akan menggunakannya lagi lain waktu maka program sederhana ini siap untuk digunakan. Formula link tersebut seperti digambarkan peda gambar di bawah ini :


Pada sel naik kelas atau tidak naik kelas dibuatkan formula seperti di bawah ini
Nah sekarang rapor sudah jadi, tinggal printout dan bagikan pada siswa.
Semoga bermanfaat !
Selamat mencoba !







Comments

Selamet said…
Silahkan tularkan ilmunya pada kegiatan di pengurus KKG Kecamatan.
Cuman iseng saja Boss...Kalau ilmu sih mari kita sama-sama belajar, lalu berbagi. Dengan berbagi dalam tahap pembelajaran akan memacu kita untuk belajar kembali. Sukses selalu Bosss..

Popular posts from this blog

SOAL-SOAL LATIHAN SISWA BELAJAR DI RUMAH

Selamat Pagi, Bapak/Ibu orang tua siswa SDN 7 Subagan, untuk proses kegiatan belajar di rumah, silahkan dampingi anak Bapak/Ibu untuk belajar dengan menyelesaikan soal-soal di bawah ini. Ingat juga menjaga kesehatan kita dan anak-anak kita. Semoga kita selalu dalam lindungannya. Soal uang lain juga dapat di lihat pada link di bawaah ini ! Selamat Bekerja ! +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ SOAL-SOAL LATIHAN BELAJAR DI RUMAH LANJUTAN PERTAMA SOAL-SOAL UNTUK BELAJAR DI RUMAH SOAL-SOAL KELAS II DAN KELAS III SOAL-SOAL KELAS IV LANJUTAN SOAL-SOAL CAMPURAN LATIHAN SOAL-SOAL KELAS IV LATIHAN SOAL-SOAL UJIAN LATIHAN SOAL-SOAL UJIAN LANJUTAN ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ 11. Belajar di rumah ke-11 IPS http://gg.gg/kelas-1-ips 10. Latihan ke -10 http://gg.gg/PH-PLH-kls-1 Kata kunci: juju056 9.latihan ke -9 http://gg.gg/PPKn-kls-1 8. Lathan ke-8 Matematika http://gg.gg

PEMBELAJARAN IPA SECARA HOLISTIK

I. PENDAHULUAN Pola konservativisme selalu menjadi hantu dalam ranah apapun dan dalam ruang lingkup pembicaraan apapun. Konservatifisme memandang bahwa apa yang telah ada adalah selalu yang terbaik dari yang baru. Hal tersebut terjadi di segala bidang. Termasuk dalam bidang pendidikan utamanya pemikiran tentang pola pembelajaran di sekolah. Kita kadang-kadang telah mengedepankan ego dibanding menerima suatu perubahan yang kreatif dan knstruktif. Permasalahan tersebut bukannya tidak kita sadari akan tetapi karna kita belum berhasil keluar dari konteks ego itu sendiri. Sebagai manusia sekiranya semua sependapat bahwa kita sebagai guru selalu kesulitan berfikir kreatif dan keluar dari konteks ego tersebut sehingga memerlukan beberapa latihan mental agar terbiasa dengan perubahan yang senantiasa menghampiri kita. Demikian halnya dengan saat kita membelajarkan IPA di SD. Barangkali semua juga sepakat bahwa kita sudah tahu berbagai jenis metode dan media sudah t